Minggu, 14 September 2014

ISLAM ADA DI HATI JAWA

Pada waktu itu, saya ikut macopatan di daerah Semen Kediri. Disana saya bertemu dengan beberapa orang yang sedang latihan menyanyikan lagu-lagu jawa. Tidak banyak anggotanya, hanya sekitar 10 orang dengan latar belakang agama yang beda. Namun, meski berbeda mereka sangat bersemangat untuk berangkat latihan Macopatan yang diadakan selama seminggu sekali itu. Semangat mereka itu karena satu, yakni ingin bersama-sama melestarikan budaya jawa yang semakin lama semakin ditinggalkan.
Di rumah milik salah anggota yang sederhana itu mereka secara berganti
an menyanyikan syair lagu jawa jaman dahulu yang tidak semua orang tahu artinya. Yang membuat saya berkesan, setelah saya teliti ternyata syair-syair tembang Jawa yang dinyanyikan mereka adalah syair karangan para walisongo, seperti salah satunya syair dandanggulo yang dikarang oleh Sunan Kalijaga. Sayang, peminat syair-syair itu kian lama makin menghilang. Padahal, Sunan Kalijaga-lah termasuk salah satu figur Ulama yang ikut serta mempertahankan budaya.
Islam bisa masuk di tanah jawa dengan ramah, tanpa ada pemaksaan ataupun perlawanan dari pihak penduduk di jawa tempo dulu. Salah satu cara yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga agar islam bisa diterima secara baik diantaranya adalah menyatu dengan orang-orang jawa dengan apa yang mereka sukai saat itu. Dulu, gamelan merupakan salah satu jenis musik yang tidak ada duanya di dunia ini. Hanya orang jawa yang memiliki jenis musik gamelan yang tergolong unik dan langka. Justru dengan bergamelan inilah Sunan Kalijaga menjadi figur yang tidak terlupakan. Dengan syair-syair Jawa-nya yang penuh dengan nilai-nilai ajaran islam, Sunan Kalijaga dikenang sepanjang masa oleh orang-orang jawa. Salah satu buktinya, syair-syair itu masih dipertahankan dan dijadikan sebagai budaya jawa yang terus dilestarikan hingga saat ini.
Sungguh, pelajaran dari Walisongo, khususnya Sunan Kalijaga sangat menarik untuk diteladani oleh kader-kader islam selanjutnya. Berkat langkah Sunan Kalijaga yang arif dalam berdakwah, Islam akhirnya benar-benar dicintai dengan penuh ketaatan dan keramahan oleh pengikutnya di Jawa. Syair-syair karangan para sunan telah berhasil menyatu dan menjadi salah satu budaya yang masih dipertahankan oleh masyarakat Jawa, yang sebelumnya sangat awam dengan ajaran islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar