Posted by : Unknown Sabtu, 29 Maret 2014

Pada dasarnya hidup ini bukanlah akhir dari segalanya. Justru, hidup ini merupakan awal dimana kita kelak akan menemukan arti dari sebuah kehidupan abadi. Kita tak pernah tahu, dengan lantaran apa Tuhan akan menerima amal kita, lalu kemudian mamasukkan kita ke surga-Nya untuk selama-lamanya.

Namun, apalah daya, ternyata kita semua memang sudah diciptakan. Tuhan telah mejadikan kita semua menjadi salah satu makhluk ciptaan yang harus menempuh takdir yang sudah tergoreskan. Lalu, haruskah kita menyesali semua yang telah terjadi? Tentu sangat tidak jika kita mengalami penyesalan itu.
Semua manusia tentu sangat berharap agar dirinya termasuk seorang hamba Tuhan yang juga ingin merasakan nikmatnya surga Tuhan. Setelah itu, dia akan selalu berusaha untuk menjadi hamba yang baik. Sekuat mungkin dia akan menerima apapun yang sudah diterimanya di dunia ini. Sukacita, kesedihan, keterpurukan, kedamaian, keburukan dan apapun yang sudah dialami.
Sebagaimana teladan Sahabat Umar bin Khatab, salah satu sahabat Nabi Muhammad Saw. Dia termasuk salah satu manusia pilihan yang telah membuktikan dirinya sebagai hamba Tuhan. Umat islam mana yang tidak kenal sosok sahabat Nabi yang pemberani ini.
Dalam riwayat kehidupannya, Umar adalah seorang pemimpin yang adil dan dermawan. Disamping itu dia juga termasuk orang yang zuhud, tidak ketergantungan dengan dunia. Selain dari tiga sifat umar itu tentu banyak sekali sifat, sikap dan perilaku lain yang tidak semuanya diketahui oleh banyak orang. Namun, dengan kebaikan manakah Tuhan akhirnya memasukkan dia ke dalam surga?
Pada suatu ketika, sebagai seorang pemimpin Umar berjalan-jalan mengelilingi Kota Madinah untuk mengetahui keadaan rakyatnya secara langsung. Di tengah jalan, dia bertemu dengan seorang anak kecil yang membawa seekor burung. Burung itu dibuat mainan oleh si anak kecil. Karena merasa iba, dengan kasih sayangnya Umar membeli burung yang dibawa anak kecil itu. Setelah burung itu didapatkan, dia lalu melepaskan burung itu agar bisa terbang kembali.
Setelah wafat, banyak ulama' yang bermimpi bertemu dengan Umar. Dalam mimpi mereka bertanya kepada Umar;"Wahai Umar, apa yang dilakukan oleh Allah terhadapmu?". Umar menjawab;"Allah telah mengasihiku dan kemudian memasukkanku kedalam surga-Nya". Mereka bertanya kembali;"Apa yang membuat Allah mengasihi dan kemudian memasukkanmu kedalam surga? Apakah karena keadilanmu? atau kedermawananmu? atau kezuhudanmu?". Umar menjawab;"Aku dimasukkan ke surga oleh Allah karena aku mengasihi seekor burung".
Dari kisah ini kita bisa mengambil hikmah bahwa; sebagai hamba Tuhan kita harus selalu berusaha untuk menjalani kehidupan ini dengan sebaik-baiknya. Kita tak pernah tahu manakah amal yang bisa menjadikan diri kita menjadi salah satu hamba Tuhan yang selamat. Kita hanya bisa berharap semoga satu diantara amal-amal baik yang sudah kita lakukan adalah amal yang diterima Tuhan, sehingga termasuk hamba Tuhan yang mendapatkan kenikmatan surga-Nya.
   

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

Blogger templates

Labels

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Albirroers -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -