Posted by : Unknown Minggu, 11 Januari 2015

Saya percaya, Tuhan tidak akan membebani seekor burung untuk mengangkat batu besar selama hidupnya. Tuhan tidak akan membebani seekor semut untuk menjalani hidupnya dengan menyelam kedalam lautan, meskipun hal itu bisa saja terjadi jika Tuhan menghendakinya. Kekuatan Tuhan melebihi segalanya. Tak ada satupun makhluk yang bisa melampaui kekuatan Tuhan di bumi ini. Dalam kitab suci telah tertuliskan bahwa Tuhan Maha Kuasa atas segalannya.
Setiap manusia dibekali kemampuan yang sepadan dengan apa yang sedang dijalaninya, Setiap apapun yang telah digariskan menjadi jalan hidupnya pada dasarnya mereka mampu untuk menjalani, meskipun menurut sudut pandangnya mereka tak mampu. Kebanyakan, sebenarnya mereka ditakutkan dengan bayangannya sendiri. Sehingga menganggap dirinya sendiri tidak mampu dan tidak sedikit pula yang berputus asa. Dalam kitab suci pun telah dituliskan bahwa Allah tidak akan membebankan seseorang kecuali apa yang mampu dilakukannya.
Tuhan mentakdirkan semua makhluknya-terutama manusia, dengan berbagai macam status. Ada yang menjadi orang yang kaya akan harta, ada pula yang menjadi orang yang miskin, menjadi seorang pejabat, tukang becak, guru dan lain sebagainya. Bukan berarti bisa dipahami bahwa Tuhan tidak adil dan mendiskrimasi makhluknya sendiri. Manusia yang kapasitasnya hanya sebagai makhluk Tuhan, sudah menjadi kewajibannya untuk berusaha dengan kemampuan yang sudah dimilikinya. Usaha merupakan wujud syukur atas segala anugerah yang diberikan Tuhan kepadanya. Tuhan tak akan merubah takdir seseorang kecuali dia merubah dirinya sendiri.
Dalam menjalani hidup ini setiap hari manusia diberi keluasan untuk berpikir, bergerak dan menentukan langkahnya sendiri. Tuhan memang menentukan sebuah nasib, namun Tuhan juga memberikan kesempatan kepada manusia untuk memilih. Memilih segala macam pekerjaan sesuai dengan apa yang mampu dilakukannya. Manusia bisa mengambil pelajaran dari seekor burung dengan kedua sayapnya untuk terbang. Sejak lahir dari kandungan induknya, anak burung tidak akan bisa langsung bisa terbang. Lambat laun, setelah tahu bahwa dia mempunyai kedua sayap untuk terbang, maka dia akan belajar dari induknya. Akhirnya, bisa jadi melalui induknya, sang burung bisa terbang. Tak mungkin ia bisa terbang kalau tidak tahu fungsi dari sayap yang dianugerahkan Tuhan kepadanya sebagai sarana untuk terbang. Sebelumnya, Sang burung pasti berusaha dengan berbagai upaya agar dirinya bisa terbang sebagaimana burung yang lain. Begitulah takdir seekor burung diciptakan oleh Tuhan di dunia ini.
Sejak pertama kali bumi diciptakan oleh Tuhan, Piramida di Negara Mesir, Tembok China, Taj Mahal, Patung-patung, Masjid, gedung-gedung di perkotaan dan lain sebagainya belum dibangun. Saat ini, semua itu berdiri megah diatas bumi dan semua bisa melihat keindahannya. Masihkah kita ragu dengan kekuatan Tuhan yang telah memberi kemampuan kepada manusia dengan apa yang sudah dilihatnya saat ini?
Seimbangkan antara usaha dan doa yang menjadi harapan yang selama ini hanya menjadi sebuah angan-angan. Kita percaya Tuhan mampu untuk memberikan apapun yang diminta oleh hamba-Nya, selagi ia selalu berusaha dan terus berusaha untuk menggapai segala impiannya. Paling tidak, dengan usaha itu Tuhan memberi pilihan terbaik, yang pasti kita mampu untuk menjalankannya dengan baik. Tuhan memilih manusia menjadi makhluk yang lebih mulia dibanding yang lainnya, maka manusia mampu untuk meraih kemuliaan yang sudah diberikan Tuhan kepadanya.

baca juga disini http://pesantren.or.id/burungpun-mampu-terbang/

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

Blogger templates

Labels

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Albirroers -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -